Titrasi Asam Basa

 https://youtu.be/zsf6NjqJO8Q 

Komentar

  1. Pada materi dijelaskan bahwa penetapan kadar asam benzoat tersebut dilakukan secara metode alkalimetri. Bagaimana jika penetapan kadar tersebut dilakukan dengan metode lain selain alkalimetri? Apakah hasil kadarnya tetap sama atau berubah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asam Benzoat merupakan senyawa yang kurang larut dalam air karena merupakan asam lemah.
      Asam benzoat akan lebih tepat dititrasi menggunakan metode Titrasi Asam-Basa secara Alkalimetri. Sesuai dengan definisinya alkalimetri merupakan metode untuk menetapkan kadar suatu senyawa yang bersifat asam (analit = asam) menggunakan larutan baku basa (titran = alkali).

      kadar natrium benzoat ditetapkan dengan cara titrasi menggunakan larutan standar NaOH. Hasil dari pemeriksaan ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah muda pada residu yang dititrasi

      Hapus
  2. Pada materi disebutkan bahwa asam salisilat dikombinasi dengan asam benzoat berfungsi meningkatkan penetrasi dan zat dalam kulit. Apa dampak yang ditimbulkan jika penggunaan asam salisililat dan asam benzoat secara berlebihan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan asam benzoat dalam jangka panjang ataupun pendek dengan konsentrasi yang sedikitpun dapat menyebabkan efek keracunan ringan hingga akut seperti iritasi kulit yang disertasi kemerahan dan nyeri serta dapat menyebabkan dermatitis.
      Sedangkan asam salisilat, dimana pada konsentrasi tinggi untuk pemakaian topikal, zat tersebut selain dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan inflamasi akut, juga dapat berpotensi menimbulkan toksisitas sistemik. Semakin tinggi konsentrasi maka akan semakin tinggi kemungkinan terjadi absorpsi sistemik. Oleh karena asam benzoat dan asam salisilat pada konsentrasi tinggi dapat menimbulkan toksisitas.

      Hapus

Posting Komentar